I've told you that I was busy and I quite bored with all virtual stuff. Well, now I'm not too busy anymore since I've finished editing my teaching material. The training is still ongoing, but not every day. So I decided to come back to my virtual world. The first thought that came through my mind is "change the layout". (Thanks to Saa for suggesting me to do this. Love ya, sista!)
She's totally right. When I opened my blog, I felt like I didn't have passion to do anything about it. Then I remembered Saa's comment about changing the layout. So I started to search for new layout.
Finally, I'm done editing the new layout of this blog. It took me all day long to do this, hahahahaha... In my previous layout, I used some kind of dark color, so I'm looking for the bright one this time. Actually I wasn't finish yet when I tried to use this one. During my searching on google, I found some new stuffs for my blogs such as different form of author comments, emoticons for comments, and new cursor. Hey, it's my name!!LOL
When I edited the XML code, I had a problem. I couldn't open the page elements. It was said that Galat happened. But it's okay now. It happened because I was trying to change the code. I wanted to add my own link on RSS Feed, but it failed. So I just put RSS Feed back, and the galat is over. Thank God!!
It was also hard to fine the good one for cursor. On my previous layout, I used Michael Jackson cursor. But I wanted to change it along with the new layout. After searching for hours, I finally found the cursor with my name and directly put it on my blog :D
Actually there are so many elements that I want to add, but I feel so tired now. I don't have training tomorrow, so I can wake up in the afternoon, LOLBut now I'm exhausted and so drowsy, so I will do it later. And I'll do blogwalking tomorrow as soon as I go online.
Aku heran, kenapa banyak sekali orang yang malu akan sesuatu yang dilakukannya, padahal hal tersebut bukan hal yang memalukan.
Beberapa hari yang lalu, aku nelpon ke rumah temenku (sebut aja A), mo nanyain masalah materi. Kira-kira begini awal percakpannya:
Mamanya A : Halo
Aku : Halo, malem tante. A nya ada?
Mamanya A : Dari siapa ini?
Aku : Ini Angie, tante.
Mamanya A : Oh Angie. Bentar ya Gie. A.... Bentar ya Gie, A lagi di bawah, biasa... kalo jam segini kerjannya nonton sinetron mulu.
Aku : Oh iya tante, gak papa.
A : Halo, kenapa Gie?
Aku : Lagi nonton sinet ya? sinet apaan?
A : Oh...enggak kok...gak nonton apa-apa. tadi lagi maen game di komputer kok.
Aku : Ooooo.... Kirain lagi nonton sinetron.
A : Ya enggak lah...ngapain nonton sinetron.
Aku : Hehehehe... eh A, aku mo nanya nih soal ketikan kamu kemaren...
Ada satu contoh lagi. Temenku ini (B) bilangnya gak suka sinetron, katanya norak lah, gak keren lah, atau apalah itu istilahnya. Nah suatu hari pas kita lagi jalan, dia liat baju yang dipake salah satu pemain sinetron. Kira-kira gini percakapannya:
B : Eh gie, ini kan baju yang dipake si Z kemaren di sinetron Anu semalem.
Aku : Z siapa?
B : Si Z, yang jadi X di sinet Anu semalem... Liat deh... persis sama!!
Aku : Oooh... iya ya??
B : Iya. Coba ah....
Aku : (Iseng nanya) Eh, katanya kamu gak suka sinet, kok bisa tau pemainnya pake baju apa?? trus tau juga dia meranin siapa di sinet itu.
B : Eh... bukan.... aku tuh bukannya nonton, cuman liat bentar doang kok...
Aku : Ya sama aja.... liat kan artinya nonton.
B : Enggak..bukan nonton... semalem tuh pas ....
Aku : Ya gak papa sih kalo nonton juga. Gak ada salahnya kan nonton sinetron??
B : Iya, tapi sumpah kok semalem tuh...
Aku : Ya udah deh.... cepetan gih dicobain bajunya...
Kira-kira gitu deh percakapannya. Kenapa temen-temenku itu gak mau mengakui kalo mereka emang suka sinetron? Malu kah??? Kenapa harus malu?? Bukan temenku aja yang begini. Aku lihat di forum-forum juga sama. Banyak yang bilangnya anti sinetron, tapi tau banget ceritanya gimana, yang katanya ceritanya gaje lah, dll dll. Gak suka tapi tau, gimana caranya tuh???
Emangnya nonton sinetron itu memalukan? memalukan dari segi apa? Aku emang bukan penggemar sinetron, tapi kadang-kadang aku juga suka nonton, walaupun gak ngikutin ceritanya. Kalo misalnya lagi iseng di depan tipi, dan pas ada sinetron, kadang-kadang aku nontonin juga, meskipun aku gak tau ceritanya. Tapi seandainya ada yang tau kalo aku nonton sinetron, sama sekali aku gak malu. Kenapa harus malu??? emangnya aku nontonnya numpang di tipi tetangga??
Kadang-kadang kalo ceritanya seru atau bahkan konyol pun, aku suka ngomong ke temenku "eh semalem km liat sinet ini gak? lucu deh si itu maennya..." atau "Eh semalem aku kan nonton sinet itu, gile...gak masuk akal banget ceritanya, masa' bla..bla...bla... ". Ada beberapa temenku yang nanggepin dengan pandangan merendahkan "Kamu suka nonton sinet ya??", ya aku jawab "Suka sih gak suka-suka banget, tapi kalo pas buka tipi dan ada sinet, kadang-kadang aku tontonin juga. Ada yang aneh??"
Selain sinetron, orang-orang juga kadang-kadang malu mengakui tentang kegemarannya akan lagu. Seperti yang kita tau, sekarang ini banyak banget istilah band/lagu alay dimana-mana. Bilangnya "sorry ya...gak level dengerin band anu, norak...alay...maho....", tapi diem2 ketahuan lagi donlot. Bilangnya gak suka, tapi keceplosan nyanyiin atau bersenandung lagu tersebut. Kalo ditanya, alasannya "Gak kok....gak suka....tadi cuman iseng aja" atau "bukannya suka, tapi tadi ada yang muter tuh lagu, jd ikutan nyanyi deh"
Mungkin yang membuat seseorang itu malu mengakui kalo dirinya suka sinetron atau lagu yg katanya alay itu adalah, hinaan yang dilontarkan orang-orang disekitar kita. Hinaan "kamu suka sinetron? norak banget sih" atau "kamu suka band anu?? band alay itu? najis deh..dasar alay" akan membuat seseorang malu untuk mengakui kalo dia suka. Hinaan itu akan membuat seseorang merasa rendah diri dan takut untuk mengakuinya di depan teman-temannya.
Jika seandainya kamu gak suka sinetron, lantas apakah orang-orang yang suka sinetron itu salah? Norak? Alay? Seandainya kamu gak suka musik anu, lantas apakah itu artinya orang-orang yang suka sama musik itu jelek? Najis? Norak? Alay?
Selera orang itu berbeda-beda. Jika selera kita berbeda dengan orang lain, bukan berarti kita berhak untuk mengatakan kalo selera kita yang keren dan menghina selera orang lain dengan sebutan norak, najis, kampungan, dan alay.
Alay. Aku terus terang masih bingung sama istilah ini, apa artinya, darimana datangnya dan siapa yang menciptakannya, dan juga siapa yang berhak menentukan apakah lagu/sinet ini alay dan lagu/sinet itu bukan alay. Aku gak ngerti. Apakah aku termasuk alay? Entahlah.
Ya. Capek. Dan bosan. Mungkin itu adalah 2 kata yang paling pas menggambarkan aku 1 bulan terakhir ini. Hanya dalam hitungan beberapa hari, pola kehidupanku berubah total. 2 Hari sebelum pemberitahuan dari pihak Ignatius (Bimbel tempat aku ngajar), rutinitasku masih seperti biasanya.